Rabu, 15 April 2015

Tidak dengan Kata-kata manis tapi dengan tingkah tulus yang mendidik... :)

Bismillah...
Ini tulisan keduaku setelah membuat blog ini, aku tak punya waktu menyempatkan diri untuk menulis lagi UTS..hehe...
Tulisan ini aku ambil dr status facebook salah satu temanku yg dia kutip dr salah satu buku entah bukunya apa aku lupa dengan sedikit perubahan kata saja. Pulang kuliah tadi aku baca...
Aku meneteskan air mata sa'at membacanya, aku selalu terharu sa'at berkisah tentang papa, aku sudah mengatakan ini sa'at perkenalan aku tidak punya banyak kisah cerita tentang papa, tapi tulisan ini mengingatkan aku tentangnya yah gambaran sosok papaku yg bersahaja selalu diam dan memperhatikan...

Papa
〰〰〰〰〰

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau di luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya… Akan sering merasa kangen sekali dengan mamanya. 

Lalu bagaimana dengan bapak

🍏Mungkin karena Ummi lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata bapak-lah yang mengingatkan Ummi untuk menelponmu?

sewaktu kamu kecil, mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita.

Tapi tahukah kamu,bahwa sepulang bekerja dan dengan wajah lelah papa selalu menanyakan pada mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…. papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

🚦Dan setelah Abi menganggapmu bisa, Abi akan melepaskan roda bantu di sepedamu

Kemudian mama bilang “Jangan dulu pa, jangan dilepas dulu roda

mama takut putri manisnya terjatuh

Tapi sadarkah kamu? Bahwa papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya "PASTI BISA"

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, papa menatapmu iba. Tetapi dia akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, papa melakukan itu karena dia tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi

⏰Saat kamu sakit pilek, papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “sudah di bilang! Kamu jangan minum air dingin"
"Kalau aku papa tdk akan membentak, hanya berkata lembut "ini akibat minum es, kurangin minum esnya memang enak tp akibatnya begini, 

Papa yg mengambilkan obat, daun pahit yg perasannya di campur sedikit madu yg pahitnya tak akan hilang dengan segelas air saja. Sampe ke hati.."

Berbeda dengan mama yang memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu abi benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. 

Ketika kamu sudah beranjak remaja… Kamu mulai menuntut pada papa untuk dapat izin keluar malam, dan papa bersikap tegas dan mengatakan :

"Tidak Boleh!!!"

🔭Tahukah kamu, bahwa papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena baginya kamu adalah sesuatu yang sangat-snagat luar biasa berharga

Setelah itu kamu marah pada papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu 

🚪Dan yang datang mengetuk pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah mama..

📹Tahukah kamu, bahwa saat itu papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu

Ketika kamu menjadi gadis dewasa… Dan kamu harus pergi belajar dikota lain 

Tahukah kamu bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Abi hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati, Padahal papa ingin sekali menangis seperti Ummi dan memelukmu erat-erat.


Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, Dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang” 


papa melakukan itu semua agar kamu KUAT… kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. 

Di saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu 

Orang yang pertama mengerutkan kening adalah Papa.

papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. 

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, Dan papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan… 

Kata-kata yang keluar dari mulut papa adalah: “Tidak … Tidak bisa” Padahal dalam batin papai, ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti pppa belikan untukmu

Tahukah kamu bahwa pada saat itu papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum

Sampai saat seseorang datang ke rumah dan meminta izin pada bapak untuk mengambilmu darinya. 

papa sangat berhati-hati meberikan izin … karena papa tahu… Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. 

↪Dan akhirnya … Saat papa melihatmu duduk bersama seseorang lelaki yang dianggapnya pantas menggantikannya, 

papa pun tersenyum bahagia ... 

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu papa pergi ke belakang sebentar , dan menangis? 

papa menangis karena sangat berbahagia, kemudia berdoa … 

Dalam lirih doanya kepada Rabb, 

“Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik"

👚Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik … 

Bahagiakanlah ia bersama setelah 

Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya Yang sesekali datang untuk menjeguk … 
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih … Dari badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya… 
 papa telah menyelesaikan tugasnya … Abi, Ayah, Bapak, atau Abah kita … Adalah sosok yang harus terlihat kuat...


✊Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis… Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.. 

☑Dan dia adalah orang yang pertama yang selalu yakin bahwa 

“KAMU BISA Menjadi WANITA SHOLIHAH” dalam segala hal…


Papamu yang akan selalu bangga denganmu, dia tidak bercerita banyak dengan rangkain kata-kata, tapi selalu membuktikan dengan tingkah kebanggannya, tidak memujimu didepanmu tapi selalu membanggakanmu dibelakangmu... 

Rabu, 04 Maret 2015

Perkenalan

Sekedar Perkenalan

Bismillah,
Jakarta 04 maret 2015


Nindha,
begitulah saya di panggil, bukan nama asli pemberian orang tua saya, entah ada kisah apa dibalik namaku, saya tidak tahu, yang saya ketahui semenjak bisa mengenali diriku, saya sudah di panggil Nindha. :-D Saya suka namaku dan blog ini saya ambil dari namaku dengan menambah Jauhary yang saya ambil dari nama bapak saya. Bapak saya orang yang paling ganteng yah karena beliaulah satu-satunya laki-laki di keluarga kami sebelum saudara-saudara saya menikah tentunya, hehe Bapakku beliau tidak pernah banyak berbicara kepadaku, tidak bernasehat panjang lebar di depanku, tidak memberi saya uang jajan kalau saya tidak minta sekilas beliau tidak perhatian, tapi sebenarnya beliau adalah bapak paling perhatian sedunia yah beliau memang tidak pernah banyak berkata-kata hanya memberi contoh dengan perbuatan beliau hanya sesekali menegur sa'at saya tidak ke mesjid shalat berjama'ah, telat bangun subuh, bersuara keras, berjalan dengan menghentakkan kaki, yah hanya sesekali tapi itu sangan berbekas di hati saya. Ah bapakku saya tidak punya banyak kenangan manis bersama beliau tapi setiap kebersamaan dengannya selalu berkesan untukku, masi teringat ketika beliau mengantarku ke studio foto sa'at awal masuk sekolah dasar, mengantarku ke puskesmas sa'at saya sakit ah kenangan kecil itu, sampai sekarang beliau masi saja setia menjemput dan mengantarku sa'at liburan shaifiyyah, ah bapak wajah teduhmu selalu membuatku bangga dan haru ... Raab jaga ke dua orang tuaku beri mereka kesehatan, mudahkan urusan mereka... Eh kembali lagi ke saya, ;-) terlahir dan besar di daerah pelosok nan terpencil membuat saya baru mengenal internet sa'at saya sudah kuliah jangankan jaringan internet, listrik saja baru ada ketika saya masuk MTs. Sekarang saya kuliah Di LIPIA syari'ah 1 Alhamdulillah. Lahir 01 oktober 1992 membuat saya di urutan ke 4 dari 5 bersaudara, lahir dan tumbuh di tengah-tengah keluarga yang Alhamdulillah diberi hidayah oleh Allah membuat saya sudah mengenal Islam sejak kecil belajar Aqidah dari kedua orang tua saya, bagaimana besikap dan bertutur kata kepada orang yang lebih tua, guru bahkan kepada teman sebaya dan ade yg lebih muda sekalipun saya dapat pelajaran dari orang tua saya, orang tua saya lumayan keras dalam hal akhlaq. Dari kecil saya tidak suka bahasa Indonesia mengarang, membuat kalimat, nulis puisi, nulis pengalaman aaaah saya benci semua itu nilai bahasa Indonesia saya selalu jelek, kalimat-kalimat saya tak pernah mendapat pujian, guru saya pernah bilang "adikmu lebih cerdas dari kamu" heooooo, yah saya akui itu dalam hal menyusun kata.hehehe saya tak punya catatan diary dan semacamnya tidak punya kenangan yang pernah saya tulis tentang saya atau apapun sebelumnya apalagi artikel, Tapi saya buat blog ini ceritanya mau latihan nulis, Saya terkesan sekali dengan kalimat ini "Menulis adalah cara menyampaikan tanpa menggurui" keren sekali, yah saya punya hobi berbagi ilmu, saya senang jika bisa menyampaikan Apa yang saya tau ke orang lain, dan sekarang saya punya hobi baru berbagi cerita menuangkan apa yang ada dalam benak saya meski tidak menarik sa'at saya tuangkan dalam bentuk tulisan tapi tak apa namanya juga belajar hehe Nah kalau ada yang sempat baca blog ini, Saya akan sangat senang menerima saran dan koreksi... Semoga Allah meridhoi setiap langkah apa yang kita jalani... اللهم إني أسئلك رضاك والجنه... آمين...